1 KABUPATEN DOGIYAI PAPUA



KABUPATEN DOGIYAI PAPUA

Kabupaten Dogiyai adalah kabupaten yang wilayahnya terletak di pegunungan tengah Pulau Papua, memiliki posisi strategis bagi lalu lintas perdagangan dan transportasi antara kabupaten di daerah pesisir dan daerah pegunungan di wilayah Papua. Hal ini karena Kabupaten Dogiyai terletak diantara Kabupaten Nabire dan Kabupaten Paniai.
Kabupaten Dogiyai terletak pada posisi 3o57’ – 4o15’ Lintang Selatan dan 135o20’ – 136o37’ Bujur Timur. Secara administratif batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Distrik Siriwo Kabupaten Nabire
Sebelah Selatan berbatasan dengan Distrik Mimika Barat Kabupaten Mimika
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kaimana Provinsi papua Barat dan Distrik Uwapa Kabupaten Nabire
Sebelah Timur berbatasan dengan Distrik Paniai Barat Kabupaten Paniai
Luas wilayah Kabupaten Dogiyai berdasarkan Undang-undang RI Nomor : 8 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kabupaten Dogiyai di Provinsi papua adalah seluas sebesar ± 4.237,4 Km2 yang semuanya adalah daerah pegunungan dan daratan. Distrik dengan luas wilayah terbesar adalah Distrik Mapia dan distrik dengan luas terkecil adalah Distrik Mapia Tengah.
Kabupaten Dogiyai memiliki topografi yang bervariasi mulai dari dataran bergelombang, berbukit dan pegunungan. Wilayah perbukitan dan pegunungan mendominasi hampir 85 persen wilayah Kabupaten Dogiyai dan masih dipenuhi hutan alami.
Berdasarkan perbedaan geomorfologisnya wilayah Kabupaten Dogiyai dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) Zona agrolosistem, yaitu :
Zona ketinggian sedang ± 600 – a500 dpl.
Zona dataran tinggi ± diatas 600 dpl.
Lereng bukit dan daerah pegunungan / dataran tinggi pada umumnya mempunyai jenis tanah Podzolik Merah, Hidromorf Kelabu, Merah sampai kuning.
Pada umumnya Kabupaten Dogiyai beriklim tropis basah dengan curah hujan hampir sepanjang tahun. Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian letak dimana setiap kenaikan 100 m dari permukaan air laut mengalami penurunan rata-rata 0,60° C, sehingga dengan topografi yang bervariasi di dataran tinggi maka suhu udara di kabupeten Dogiyai berkisar antara 22,6° C sampai dengan 33,1° C dengan suhu rata-rata pada Tahun 2009 mencapai 27° C.
Kabupaten Dogiyai secara geografis terletak di daerah khatulistiwa yang menyebabkan daerah ini beriklim tropis, juga karena Kabupaten Dogiyai bagian dari Pulau Papua yang terletak antara Benua Australia dan Benua Asia yang iklimnya dipengaruhi oleh angin musim yang bertiup secara bergantian setiap enam bulan sekali.

Demografi
Jumlah Penduduk Kabupaten Dogiyai pada tahun 2009 sebanyak 89.014 jiwa. Dari jumlah tersebut mayoritas adalah penduduk pribumi, sedangkan yang minoritas adalah penduduk yang berasal dari Pulau Jawa, Sumatra, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan. Dari total penduduk tahun 2008 yang terdapat di Kabupaten Dogiyai sebagian besar penduduk bermukim di Distrik Mapia Tengah (14,57 persen), Kamu Selatan (13,79 persen),Kamu (13,22 persen) Dogiyai (12,02 persen) dan hanya sebagian kecil yang bermukim di Distrik Mapia (5,37 persen) dan Sukikai Selatan (3,16 persen.
Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Dogiyai Tahun 2008 sebesar 17,56 jiwa/Km2, dimana Distrik yang paling padat adalah Distrik Kamu (141,39 jiwa/Km2), dan distrik yang paling jarang penduduknya adalah Distrik Mapia (2,65 jiwa/Km2).

Sejarah
Sejarah Pembentukan Kabupaten Dogiyai
Kepentingan mendasar yang melatarbelakangi pembentukan Kabupaten Dogiyai adalah mengatasi penghalang geografis yang berat dan jarak ke ibukota Kabupaten Induk Nabire. Hal itu menyebabkan masyarakat merasa bahwa pembangunan selama ini belum sampai ke masyarakat di daerah pegunungan. Selain itu pembentukan Kabupaten Dogiyai diharapkan mampu mendorong peningkatan pelayanan dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta dapat memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah. Kondisi obyektif yang ada direspons secara sinergis oleh Tokoh-tokoh masyarakat adat dengan membentuk tim aspirator.
Pada awal kegiatannya Tim Aspirator yang pembentukannya merupakan ide dari Natalis Degei, S.Sos dengan menggunakan dana pribadi melakukan langkah-langkah pertama dengan menjaringan aspirasi dan dukungan masyarakat tentang pembentukan Kabupaten Dogiyai. Melalui perjuangan panjang dan berliku serta melewati berbagai pro dan kontra baik di masyarakat, dikalangan eksekutif dan legislatif Kabupaten Nabire maka sebagai puncak dari kerja tim aspirator adalah menyampaikan aspirasi dari masyarakat di depan anggota DPRD Kabupaten Nabire agar dibentuk Kabupaten Pemekaran Dogiyai. Dan pada sidang di DPRD Kabupaten Nabire melaui voting sebanyak 17 anggota DPRD menyetujui pembentukan kabupaten pemekaran Dogiyai dan memberikan rekomendasi agar Pemerintah Daerah Kabupaten Nabire membentuk Tim Pembentukan Kabupaten Dogiyai.
Bupati Kabupaten Nabire merespon aspirasi masyarakat tersebut dengan Mengeluarkan Surat Keputusan Nomor : 221 Tahun 2005, tanggal 10 Oktober 2005 tentang Tim Pembentukan Kabupaten Dogiyai yang diketuai oleh Drs. E. L. Sitorus. Dan dilanjutkan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Nomor : 242 Tahun 2005 tentang Persetujuan Pembentukan Kabupaten Dogiyai.
Keputusan Bupati diperkuat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nabire Nomor : 14/DPRD/2005, tanggal 16 November 2005 yang kemudian direvisi dengan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nabire Nomor : 6/DPRD/2007 tentang Persetujuan Pembentukan Kabupaten Dogiyai di Wilayah Provinsi Papua. Kemudian Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nabire Nomor : 15/DPRD/2005, tanggal 16 November 2005 tentang Kesanggupan Pembiayaan Pemekaran Kabupaten Nabire.
Selanjutnya dalam proses pendanaan pemerintah calon kabupaten Dogiyai dikeluarkan Keputusan Bupati Nabire Nomor 1 tahun 2007 tentang Kesanggupan Dukungan Dana dari Kabupaten Nabire (Induk) untuk calon Pemerintah kabupaten Dogiyai dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nabire Nomor : 1/DPRD/2007 tentang Kesanggupan Dukungan Dana dari Kabupaten Nabire (Induk) untuk calon Pemerintah kabupaten Dogiyai.
Akhirnya perjuangan pembentukan Kabupaten Dogiyai berhasil dengan dikeluarkannya Undang–Undang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Dogiyai di Provinsi Papua.

Sejarah Penentuan Nama Kabupaten Dogiyai Dan Letak Ibukotanya
Pemberian nama kabupaten dan penentuan letak ibukota Kabupaten Dogiyai melalui proses yang panjang dan mendapat pro kontra dari komponen masyarakat. Dalam prosesnya-pun sama halnya dengan perjuangan kabupaten Dogiyai. Dimana banyak liku-liku, tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh tim aspirator dalam menentukan nama dan letak kabupaten Dogiyai. Namun semuanya itu, dinilai oleh tim aspirator yang di ketuai oleh Natalis Degei, S.Sos adalah merupakan suatu bentuk partisipasi masyarakat dalam memperkaya dan menyempurnakan seluruh aspirasi guna menentuan letak ibukota dan nama kabupaten Dogiyai.
Pada awalnya nama kabupaten Dogiyai disebut sebagai kabupaten Lembah Hijau dengan ibukotanya Moanemani. Namun terhadap nama dan letak ibukota Kabupaten tersebut mendapat protes dari berbagai komponen masyarakat, terutama masyarakat Mapia lama yang meliputi beberapa distrik sekarang. Dimana, dalam pernyataan mereka bahwa ”Bila mana kabupaten ini bernama Kabupaten Lembah Hijau dan beribukota Moanemani, sebaiknya kabupaten itu diperuntukkan bagi orang Kamu saja. Sedangkan wilayah Mapia dan orang Mapia tidak termasuk dalam kabupaten tersebut”.
Dengan memperhatikan protes itu, tim mengadakan rapat tertutup yang intinya membahas protes dari komponen masyarakat terhadap pemberian nama dan penentuan letak ibukota kabupaten. Hasil rapat interen tim sterring comitte guna memfasilitasi para intelektual, anggota DPRD dari Kamu–Mapia, tokoh-tokoh masyarakat untuk mengadakan rapat bersama menentukan nama kabupaten dan letak ibukota kabupaten.
Tim yang diketuai oleh Natalis Degei, S.Sos dengan Sekretarisnya Drs Gervasius Dogomo itu berhasil mengundang dan mengadakan rapat. Dalam rapat memutuskan letak ibukota Dogiyai harus berada ditengah-tengah antara wilayah Kamu dan wilayah Mapia. Dimana letak posisinya berada beberapa Kilo Meter ke Mapia dan beberapa Kilo Meter ke Kamu menjadi ibukota Kabupaten. Sehingga dalam pembahasan yang alot dengan mempertimbangkan berbagai hal maka Kigamani memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai Ibu Kota Kabupaten.
Kemudian nama Kabupaten yang semula Kabupaten Lembah Hijau juga merubah dan memutuskan menjadi kabupaten Dogiyai. Alasan karena posisi gunung Dogiyai berada sebelah utaranya wilayah Kamu sementara ujung sebelah selatan berada diwilayah Mapia. Dogiyai juga merupakan panah beracun yang paling teratas stratanya dari jenis panah yang lain. Letak posisi gunung Dogiyai juga ditengah-tengah dan sekaligus pembatas wilayah Kamu dan wilayah Mapia. Sehingga nama gunung Dogiyai layak dipakai sebagai nama Kabupaten Dogiyai dan sekaligus juga menggantikan kabupaten Lembah Hijau.
Perjuangan dan proses yang panjang itu, akhirnya nama kabupaten Dogiyai dengan ibukota Kigamani secara resmi disahkan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Dogiyai di wilayah provinsi Papua.

Kebudayaan
Bahasa suku di Kabupaten Dogiyai adalah Bahasa Mee, sedangkan bahasa yang paling banyak digunakan adalah Bahasa Mee dan Bahasa Indonesia.
Di Kabupaten Dogiyai terdapat satu suku besar yaitu Suku Mee. Tiap suku bangsa mempunyai lembaga adat istiadat dan budaya sendiri yang berbeda satu sama lain. Ciri-ciri budaya masyarakat lokal tersebut antara lain:
·         Hidupnya berkelompok dan berpencar berdasarkan sukunya serta bergantung pada alam, sehingga ada yang sering berpindah tempat.
·         Tali persaudaraan sesama suku yang sangat kuat,
·         Mengenal sistem keturunan garis ayah,
·         Memiliki tata cara adat.
Adat istiadat suatu suku bangsa merupakan wujud dari nilai kebudayaannya, yang merupakan suatu aturan atau tatacara yang mendasari tingkah laku. Adat istiadat yang berkembang di Kabupaten Dogiyai tergantung dari adat istiadat kesukan yang ada di Kabupaten Dogiyai itu sendiri.
Kebudayaan, norma dan adat istiadat di Kabupaten Dogiyai hampir sama dengan wilayah lain di Papua. Sistem kepemimpinan yang ada sangat erat kaitannya dengan kepemilikan dan kekuasaan atas tanah. Sistem ini menentukan perkembangan individu-individu dan kelompok-kelompok etnis yang ada di Papua pada umumnya, Dogiyai pada khususnya. Bagi seluruh etnis Papua, hubungan dengan tanah adalah sangat sakral, karena tanah yang mereka tempati adalah milik para leluhur. Kegiatan ritual yang dilakukan secara individu maupun secara kelompok diadakan untuk memelihara keharmonisan hubungan antara manusia dan supranatural tanpa melupakan kelestarian alam yang ada.
Setiap bagian dan wilayah yang terdiri dari gunung, hutan, rawa dan sungai sudah merupakan hak kepemilikan dan kekuasaaan dari masing-masing dari kelompok dan individu. Batas-batas wilayah kekuasaan dari masing-masing kelompok atau individu biasanya ditetapkan dengan menggunakan batas-batas alam seperti gunung, batu, pohon, sungai dan batas alam lainnya. Batas-batas tersebut tetap dipertahankan dari generasi ke generasi.
Mobilitas yang dilakukan oleh penduduk Papua di masa lampau menandakan adanya suatu kegiatan untuk mencari wilayah penguasaan baru, adanya perpecahan dan pemisahan dalam struktur sosial, adanya peperangan dan perebutan wilayah. Hak Ulayat adalah hak kepemilikan atas tanah oleh suatu kelompok masyarakat dalam wilayahnya. Bagi masyarakat Papua, pengertian Hak Ulayat tidak terbatas pada tanah saja, akan tetapi juga termasuk segala sesuatu yang terkandung didalamnya dan yang tumbuh/berada diatasnya.
Besar/luasnya Hak Ulayat ditentukan secara tradisional, ukuran yang digunakan adalah sejarah dimana nenek moyang mereka mencapai suatu wilayah untuk mencari makan atau mengusahakan sesuatu diatas tanah tersebut.
Kesenian di Papua pada umumnya tumbuh dan berkembang sejalan dengan adat istiadat serta peradaban mereka. Kelangsungan seni didasari oleh kehidupan dan adat istiadat serta kepercayaan mereka. Peranan kesenian bagi masyarakat Papua pada umumnya disamping sebagai sarana hiburan, juga berfungsi sebagai unsur mempererat keharmonisan, pemerkuat homoginitas, mempertebal keyakinan, meningkatkan semangat kerja, berperang dan untuk keperluan lainnya.

Wilayah Kabupaten Dogiyai
  1. Distrik Dogiyai
  2. Distrik Kamu
  3. Distrik Kamu Selatan
  4. Distrik Kamu Timur
  5. Distrik Kamu Utara
  6. Distrik Mapia
  7. Distrik Mapia Barat
  8. Distrik Mapia Tengah
  9. Distrik Piyaiye
  10. Distrik Sukikai Selatan

Pesantren

BY : ,MARKUS KOGAA
Pengurus Nahdlatul Ulama

Tokoh

Sumber :

1 SIKAP-SIKAP L ITURGI



SIKAP-SIKAP LITURGI

Sikap-sikap liturgi itu orang katholik harus perlu di ketahui ada beberapa hal  yang tercantum di bawah ini yakni :

1. Berlutut

Bertekuk lutut berarti memperkecil diri dihadapan Allah. Orang yang sombong selalu mengangkat kepalanya dan menegakkan badannya, merasa lebih tinggi, lebih hebat dbari pada orang lain .
Sebalinya, orang rendah hati senantiasa menyadari bahwa dirinya amat kecil di hadapan Tuhan . 

2. Tunduk Kepala

Menundukkan kepala dan membungkuk merupak cara-cara menghormati seseorang. Membengkuk adalah tanda pennghormatan yang blebih besar. Di altar kita tidak nya menundukan kepala, tetapi sunggu membungkuk untuk merendahkan diri .

3. Berdiri
Pada permulaan misa, bila iman bersama dengan misdinar datang ke altar, umat berdiri. Sikap berdiri itu merupakan tanda hormatan kepala iman yang mewakili kristus . berdiri yang baik adalah berdiri tegak dengan kedua kaki dan tidakbersandar pada apapun .

4. Duduk
Duduk adalah sikap yang tenang. Duduk adalah sikap sedang memikirkan atau mendengar sesuatu. Misalanya duduk mendengarkan khotbah, sikap ini menolong kita mendengar dengan penuh perhatian dan merenungkan apa yang baru didengarnya .

5. Berjalan
Kita berjalan, kalau kita ingin menuju sesuatu tempat untuk meakukan sesuatu. Sama halnya di gereja. Tetapi di gereja tetapi di gereja tidak pernah tergesa-gesa . untuk Tuhan kita sealu mempunyai waktu  seluas-luasnya. Misdinar yang berjalan tergesa-gesa seperti orang gugup, tidak dapat memnciptakan suasana tenang dan hikmat . 

6. MengatupTangan
Dari pagi hingga maam hari kita terus-terasan memakai tangan untuk sagala macam keperuan. Tanggan kita selalu sibuk. Tetapi bila kita mmengatup tangan, kita  menjadi tenang . hentikan kesibukan. Kita memusatkan pikiran, dengan memnyadari bahwa Kristus bersama dengan kita berani meyerahkan jiwa dan raga kepadanya, biarlah dia yang menjaga dan memlihara kita. 

7. Membuat Tanda Salib
Dengang membuat tanda salib kita mmengenangkan pembaptisan kita” demi nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus”, tanda saib merupakan tanda iman kita. Tanda itu kita gunakan untuk memulai dan mengakhiri doa yang kita panjatkan .ada pula tanda salib kecil yang  biasa kita lakukan dengan ibu jari tiga kali ketuika Bacaan Injil .
Adapun kata-katanya adalah : INJILMU KUTERIMA DENGAN BUDI, KUAKUI DEGAN MULUTKU DAN KUSIMPAN DALAM HATIKU “

8. Mengecup
Mengecup adalah tanda untuk menyatakan bahwa kita mencintai seseorang atausesuatu.Ibada Ekaristi dirayakan di altar, bahkan Tubuh dan darah Kristus dilektakan di altar. Maka pada awal dan akhir misa, selaku mengecup altar . itu sebagi tanda bahwa ia menyatakan rasa cinta dan hormatnya bagi sebagai tempat kehadiran kristus .

9. Bersalaman
Orang bersalam-salaman dengan banyak cara. Dalam misa, sebelum komuni, iman kadang-kadang mengajak umat untuk bersalaman ( salam damai ) . hal itu dilakukan dengan berjabat tangan . Kita mau hidup rukun  dengan Tuhan, belarti kita mau hidup rukun dengan sesama kita .

10. Penepuk Dada
Penepukan dada adalah tanda penyesalan. Kita lakukan ketika mengatakan saya berdoa, saya berdosa, saya sungguh berdosa” dalam doa: saya mengaku. Juga pada mengakhiri doa Anak Domba Allah dengan kita “ Kasihaniah kami “ kita melakukannya dengan mengepel tangnan kanan dan memukul ke dada .

11. Bersila
Bersila adalah sikap duduk dengan melipat dan  menhilangkan kaki. Sikap doa khas Timur ini, yang tersebar di seluruh Asia selaktan dan Timur, dari India sampai Ke jepang, adalah amanat baik untuk dipakai dalam perayaan liturgi juga. Pada saat-saat tertentu misdinar dapat memakai sikap ini .
12. Sembah
Sembah juga dikenal di banyak dengar Asi sebagai pernyataan hormat dan penyembahan. Alangkah baiknya bila kita pakai, untuk menyembah sakramen Mahakudus .

Malang,9-10-2015

By: Mauwa Kogaa 


0 MAUWA KOGAA



  MAUWA

Mauwa Merupan Nama Kampung Yang Terletak Wilayah Pegunungan Provinsi Papua Yang mengelimuti Beberapa Marga Yakni :Tebay, Dogomo, Kogaa, Auwe Dan Goo . Mauwa Ini Tidak Jauh Dari Kota Dogiyai Papua Hanya Kurang Lebih 2 Km, Maka Masyarakat Mauwa Hanya Ke Kota Maupun Dari Kota Ke Mauwa Kebanyakan Mengenderai Jalan kaki ( On Foot ) maka saya tidak herang dengan mereka yang pikul sesuatu jalan laki-kaki karena saya berasal dari mauwa papua .

Mauwa tanahnya subur maka banyak buah-buahan dan tanaman lain untuk kebutuhan hidup bagi warga masyarakat mauwa serta biaya anak –anak sekolah maupun kuliah dalam kabupaten dogiyai, kabupaten nabire, timika, jayapura dan manakwari maupun luar papua demi untuk menuntut ilmu masa depan pada khusus mauwa dan umumnya dogiyai papua .

Mauwa merupakan salah kampung dalam kabupaten dogiyai papua mauwa ini terbagi menjadi dua Desa  Luas Yakni : Desa  Mauwa Dan Desa Dikiyouwa, desa mauwa ini bagia bawah  dan desa dikiyouwa ini bagian atas . Desa dikiyouwa pemekaran tahun 2002 dari desa mauwa hingga saat ini maka bagaimana membangun masyarakat yang adil dan   sejahtera.

Desa mauwa ini sebelum kabupaten dogiyai sangat bersih dari pada setelah kabupaten dogiyai yang telah pemekaran tahun 2008, sebelum kabupaten mauwa ini banyak hal yang meningkat seperti gotong royong, menjaga lingkungan dan kebersihan dalam jalan maupun rumah tangga . 

Desa mauwa merupakan desa yang popular  dimana terhurum di kabupaten dogiyai, maka bagaimana cara mengadopsikan kembali nama mauwa tahun 2002 kebawahan demi untuk generasi penerus maka bagaimana cara menjaga, melestarikan, membangun mauwa yang bersih, lingkungan yang hijau itu indah permai dalam keluarga maupun masyarakat mauwa .

By: MARKUS KOGAA

0 BERSYUKUR KEPADA TUHANKU




BERSYUKUR KEPADA TUHAN
Markus kogaa bersyukur kepada TUHAN karena segala-galanya saya bisa bermanfaat selama saya masih bersiara di bumi baik moment siang maupun malam, maka ada beberapa hal yang  saya bermanfaat rutin di bumi adalah : 

      1.         1. Nafasnya, saya sangat bersyukur Kepada Tuhan karena saya bisa menulis tulisan ini
      2.            2. Perlindunganya, Engkau tidak membiarkan sedetik apapun dalam hidupKU
      3.          3.   KasihMU, saya tidak bisa di bayang dalam hidupKU karena Setiap hari kasihMU tiada henti seperti air terjung dan tiada ujung 
      4.            4. Pengajarannya, saya bersyukur atas pemberian dalam hidupKu untuk optimis future

Saya bersyukur karena Tuhan sanggup menolong kondisi dan situasi apapun atas kebenaran, maka sekali kali jangan biarkan Dia, Karena Tuhan adalah segala-galanya  dalam HidupKU
Saya berterima kasih kepada Tuhan karena segalanya engkau berikan kepadaKU demi untuk melengkapi kehidupan dan perjalan bagaikan embung putih di bumi, Tuhan sanggup menolong dimanapun manusia yang hidup di bumi, maka bagaiaman cara mendekati dan bagaimana mengundang untuk menemani dalam hidup perjalan yang masih panjang ini .

0 " PENJAJAHAN DI TANAH PAPUA "



Penjajahan di tanah papua ada dua yakni: penjajahan indonesia dan penjajahan belanda, demi untuk merebut  tanah papua , penjajahan indonesia membunuh orang papua dan mencuri hasil kekayaan setia hari dan penjajahan belanda ada manfaat bagikaum orang papua lebih jelas di bawah ini " " 

1.Penjajahan Indonesia
Penjajahan indonesia banyak hal yang terjadi di papua adanya pembunuhan, pencurian, penaniyaan, pemerkosaan, ada hal yang lain untuk mematikan daya hidup orang asli papua yakni : sistem pemerintahan, di daerah kami sendiri di papua kami orang papua sangat tidak berdaya dan ruang bergerak menutupi oleh sistem indonesia demi untuk mennyayani alam bukan orang papua.

          Penjajahan indonesia yang melakukan hanya untuk menghilankan nyawa orang papua dan menghancurkan alam papua, Maka penjajahan indonesia tidak waras dalam bijakan maupauan tindakan kaun intelektual yang tidak bijak dan sistem indonesia tidak sama dengan kemaupun orang papua  .
          Penjajahan indonesia meningkat dalam pembunuhan di mana mana di tanah papua serta merampas hasil alam secara ilegal kaum indonesia, maka penjajahan tersebut orang papua makin hari-makin terendam orang papua karena tidak manusia penjajahan indonesia.

2. Penjajahan Belanda

Penjajahan belanda banyak hal yang terjadi di papua tidak ada pembunuhan, pencurian, penaniyaan, pemerkosaan, adanya hal yang lain untuk memberikan daya hidup orang asli papua yakni : sistem pemerintahan, di daerah kami sendiri di papua kami orang papua sangat bermanfaat dan ruang bergerak bebas di tanahnya  demi untuk membangun dan menegelolah alamnya sendiri orang papua.

Penjajahan Belanda yang melakukan hanya untuk mengajar dalam segala hal untuk orang papua dan memberikan insprasikan dengan keadan didaerah tersebut, Maka penjajahan belanda sangat waras dalam bijakan maupauan tindakan kaun intelektual yang netral  dan sistem belanda  dengan membangun kemaupun orang papua  .

Penjajahan belanda meningkat dalam Pengajaran di mana mana di tanah papua serta menegeolah alam secara legal kaum belanda, maka penjajahan tersebut orang papua makin hari-makin tahu orang papua karena manusia penjajahan belanda membangun .


Penjajahan tersebut diatas sudah memberikan kesempatan kepada orang asli papua untuk membangun, memimpin, dan mengelolah kekayaan dan bersiara di tanahnya sendiri oleh belanda tetapi indonesia masuk di tanah papua, maka masih ada jajahannya sampai saat ini adalah penjajahan indonesia.
 



  By: Marco"