Widgets

0 PENA TUA



Aku datang ke kebunku, dinda, pengantinku, kukumpulkan mur dan rempah-rempahku, kumakan sambangku dan maduku, kuminum anggurku dan susuku. Makanlah, teman-teman, minumlah, minumlah sampai mabuk cinta!
Kerinduan mempelai perempuan
Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku,  idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!" "Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?" Kekasihku memasukkan tangannya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu. Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucaridia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya. Aku ditemui peronda-peronda kota, dipukulinya aku, dilukainya, selendangku dirampas oleh penjaga-penjaga tembok Kusumpahi kamu puteri-puteri Yerusalem: bila kamu menemukan kekasihku, apakah yang akan kamu katakan kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara aku!
Mempelai perempuan memuji mempelai laki-laki di hadapan puteri-puteri Yerusalem
Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, hai jelita di antara wanita? Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, sehingga kausumpahi kami begini? Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang. Bagaikan emas, emas murni, kepalanya, rambutnya mengombak, hitam seperti gagak. Matanya bagaikan merpati pada batang air, bermandi dalam susu, duduk pada kolam yang penuh. Pipinya bagaikan bedeng rempah-rempah, petak-petak rempah-rempah akar. Bunga-bunga bakung bibirnya, bertetesan cairan mur. Tangannya bundaran emas, berhiaskan permata Tarsis, tubuhnya ukiran dari gading, bertabur batu nilam Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni. Perawakannya seperti gunung Libanon, terpilih seperti pohon-pohon aras. Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem. iKe mana perginya kekasihmu, hai jelita di antara wanita? Ke jurusan manakah kekasihmu pergi, supaya kami mencarinya besertamu? Kekasihku telah turun ke kebunnya, ke bedeng rempah-rempah untuk menggembalakan domba dalam kebun dan memetik bunga bakung. Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan
Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya Palingkanlah matamu dari padaku, sebab aku menjadi bingung karenanya. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari Gilead. Gigimu bagaikan kawanan domba, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu. Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya; puteri-puteri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya. "Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?" Ke kebun kenari aku turun melihat kuntum-kuntum di lembah, melihat apakah pohon anggur berkuncup dan pohon-pohon delima berbunga. Tak sadar diri aku; kerinduanku menempatkan aku di atas kereta orang bangsawan. Kembalilah, kembalilah, ya gadis Sulam , kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat melihat engkau! Mengapa kamu senang melihat gadis Sulam itu seperti melihat tari-tarian perang? Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri yang berwatak luhur! Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman. Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung. Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang. Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim ; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik. Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.
Kenikmatan cinta
Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya. Kataku: "Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel. Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur! Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya  tertuju. Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar!Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu! Semerbak bau buah dudaim dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat, yang telah lama dan yang baru saja dipetik. Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku! O, seandainya engkau saudaraku laki-laki, yang menyusu pada buah dada ibuku, akan kucium engkau bila kujumpai di luar, karena tak ada orang yang akan menghina aku! Akan kubimbing engkau dan kubawa ke rumah ibuku, supaya engkau mengajar aku. Akan kuberi kepadamu anggur yang harum untuk diminum, air buah delimaku. Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku. Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: mengapa kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya
Cinta kuat seperti maut
Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? --Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau. Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati , nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina
Mempelai perempuan dan adiknya
Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang? Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu , akan kami palangi dia dengan palang kayu aras. --Aku adalah suatu tembok dan buah dadaku bagaikan menara. Dalam matanya ketika itu aku bagaikan orang yang telah mendapat kebahagiaan.
Lebih bahagia dari pada Salomo
Salomo mempunyai kebun anggur di Baal-Hamon. Diserahkannya kebun anggur itu kepada para penjaga, masing-masing memberikan seribu keping perak untuk hasilnya. Kebun anggurku, yang punyaku sendiri , ada di hadapanku; bagimulah seribu keping itu, raja Salomo, dan dua ratus bagi orang-orang yang menjaga hasilnya.
Kedua mempelai bersahut-sahutan
Hai, penghuni kebun, teman-teman memperhatikan suaramu, perdengarkanlah itu kepadaku! Cepat, kekasihku, berlakulah seperti kijang, atau seperti anak rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah.
BERDEBAR-DEBARLAH HATIKU
(versi Inggris NIV -- Mulai berdebarlah hatiku). Kata Ibrani _me'eh_ yang diterjemahkan "hati" juga dapat diterjemahkan "isi perut" (yaitu perut, usus, dan bagian dalam perut lainnya); isi perut dianggap sebagai dasar perasaan, khususnya perasaan menyayangi. Seluruh tubuh kekasih bergetar ketika memikirkan kekasihnya.
BATU NILAM.
Batu nilam adalah permata yang berwarna biru langit yang indah.
SEGALA SESUATU PADANYA MENARIK.
Segala sesuatu tentang mempelai laki-laki itu sangat berharga, menarik hati dan sangat menyenangkan.
DAHSYAT SEPERTI BALA TENTARA DENGAN PANJI-PANJINYA.
Mempelai laki-laki memandang kekasihnya seperti menimbulkan kekaguman bagaikan bala tentara dengan panji-panjinya; penafsir lain beranggapan bahwa ayat ini artinya mengagumkan seperti bintang-bintang yang bertaburan di langit (seperti bimasakti).
PERMAISURI ... SELIR, DAN DARA-DARA TAK TERBILANG BANYAKNYA.
Para wanita Yerusalem dikelompokkan sebagai permaisuri, selir, dan dara (Ibr. _alamoth_, perawan pada usia yang pantas untuk menikah). Tetapi gadis Sulam itu tidak dapat dibandingkan dengan mereka itu; ia merupakan jenis tersendiri, tiada tolok bandingannya.
KEMBALILAH, YA GADIS SULAM.
Beberapa penafsir beranggapan bahwa "gadis Sulam" ini artinya wanita Sunem; penafsir lainnya beranggapan gadis Sulam ini merupakan bentuk feminin dari Salomo sebagai gelar, yaitu gadis kekasih Salomo.
TELAGA DI HESYBON ... BATRABIM.
Inilah tempat penyimpanan air di luar tembok kota Hesybon, sekitar delapan kilo timur laut Gunung Nebo. Batrabim (harfiah -- "putri orang banyak") mungkin menjadi nama salah satu gerbang Hesybon.
BUAH DUDAIM.
Tanaman ini dianggap sebagai obat perangsang, yaitu obat untuk membangkitkan nafsu berahi
MENGAPA KAMU MEMBANGKITKAN DAN MENGGERAKKAN CINTA SEBELUM DIINGININYA?
CINTA KUAT SEPERTI MAUT ... AIR YANG BANYAK TAK DAPAT MEMADAMKAN CINTA.
Tidak ada yang lebih kuat dan indah daripada ungkapan saling cinta di antara pasangan yang sungguh-sungguh terikat satu sama lain.
KEGAIRAHAN GIGIH SEPERTI DUNIA ORANG MATI
(versi Inggris NIV -- Kecemburuan gigih seperti kuburan). Kecemburuan di sini dapat diterjemahkan "kasih yang berahi". Kasih semacam itu tidak dapat diubah seperti kuburan (Ibr. _sheol_), dari tempat ini tak seorang pun dapat melarikan diri
SEKALIPUN ORANG MEMBERI HARTA BENDA RUMAHNYA UNTUK CINTA, NAMUN IA PASTI AKAN DIHINA.
Berusaha membeli cinta dengan uang adalah tindakan yang dipandang hina; itu tidak dapat dilakukan. Demikian pula, setiap pernikahan yang berlandaskan daya tarik harta milik duniawi dari suami atau istri pasti mengalami kegagalan.
BILA IA TEMBOK ... BILA IA PINTU.
Jikalau sang adik adalah tembok penahan godaan, maka putri-putri Yerusalem akan menghiasinya (yaitu, mempersiapkan dia untuk pernikahan); jikalau dia adalah pintu yang siap mengalah pada godaan, mereka akan berusaha sedapat-dapatnya untuk melindungi dia dari kenajisan.
KEBUN ANGGURKU, YANG PUNYAKU SENDIRI.

Dibandingkan dengan banyak kebun anggur Salomo, gadis Sulam memiliki kebunnya sendiri. Salomo dapat mempunyai penghasilan dari kebunnya sendiri, dan orang yang memeliharanya akan mendapatkan bagian mereka, tetapi kebun anggurnya adalah kebun yang lebih baik.


BY: marco kogaa

0 komentar:

Posting Komentar

:))
:)]
;))
;;)
:D
;)
:p
:((
:)
:(
:X
=((
:-o
:-/
:-*
:|
8-}
:-t
b-(
:-L
x(
=))
:haha:
:@@